BOX REPAIR/FLASHER

Deskripsi tentang UFS-3 Tornado

UFS-3 Tornado boleh dikatakan alat perbaikan sejuta umat, memang tidak salah kalau kita menyebut demikian. Alat ini sangat diminati oleh kalangan teknisi selain fitur yang ditanamkan dalam chipset Atmel sangat variatif juga operasional alat ini sangatlah mudah dimengerti bagi orang awam sekalipun. Tak heran kalau saya yang hanya melihat saja sekarang sudah bisa memperbaiki handphone dengan alat bantu UFS-3 Tornado ini.
Kunci utama pada proses perbaikan ini hanyalah terletak pada file MCU dan PPM saja, selanjutnya tinggal pencet tombol START (flash). Cuman, iseng-iseng (karena memang ndak pernah kursus) saya pencet tombil INFO, disinilah letak keingintahuan saya menjadi lebih menggebu… dalam hati saya bertanya-tanya sendiri, mungkin saja dalam menu Info ini terdapat secreet yang memang harus dipelajari secara mendalam.
Mungkin bagi rekan-rekan senior ini merupakan hal yang biasa (karena mereka sudah tahu..) tapi kalau saya pribadi yach… merupakan hal yang sungguh luar biasa. Kesimpulannya, Info merupakan cara melihat data-data yang berhubungan langsung dengan komponen. Jadi bisa saja kita memanfaatkan menu Info ini sebagai alat pendeteksi kerusakan ponsel.


Contoh kasus dan deskripsinya pada ponsel DCT3 :

MCU Sw = (Master Control Unit) berisi Data Utama ponsel –> versi / tgl / type / model dari ponsel yang sedang Connect.
PPM Sw = (Post Programmable Memory) berisi Data Paket Bahasa (harus sama versi dengan versi file MCU).
DSP Sw = (Data Signal Processor) berisi Data yang tersimpan dalam CPU MAD.
DSP ISw = berisi type ROM ponsel DCT3 dalam hal ini ROM5 (Maka MAD yang tercantum adalah v1
PPM Lp = Language Pack L = Bahasa Indonesia (8210)
ASIC = Application Specific Integrated Circuit = CPU adalah MAD2WD1 yaitu CPU 8210/3310 DCT3
COBBA = IC Audio Nokia DCT3 dengan Hardware ID 31 dan Serial Number tersebut. Jika S/N = 00000000 maka COBBA rusak/tidak terdeteksi Prod. Id = kode produksi.
MsId = Mobile Serial Identity = kode Identitas dari ponsel.
IMEI Net = IMEI Net yang bisa diganti-ganti.
IMEI Osn = IMEI Original Serial Number (Imei yang tersimpan pada IC Flash) keduanya bisa diganti pada DCT3.
Security = kode pengaman/ Security Code pada ponsel Nokia.
Locks = Network lock : Mcc (Mobile Country Code) dan Mnc =Mobile Network Code) Kode Jaringan standar adalah 000-00. Selain kode itu maka ponsel dalam keadaan terkunci.

FUNGSI TOMBOL TORNADO
Kemarin kita mencoba mempelajari proses Instalasi UFS-3 Tornado dan sekarang marilah belajar lebih jauh tentang tombol-tombol yang terdapat di dalamnya. Mungkin bagi sebagian temen sudah mengetahui fungsi dan kegunaan, tetapi banyak juga lhoo… yang belum mengetahuinya…
====> ScreenShoot menyusul yach… <=====
Fungsi dari tombol dan kolom pada tampilan di atas adalah sebagai berikut:

   1. Tombol Disconnect dan Connect berfungsi memutuskan dan menyambung koneksi UFSx dengan box. Anda terlebih dahulu harus menekan tombol connect untuk menghubungkan software dengan Ufsx.
   2. Tombol Check berfungsi untuk test flash mode ataupun letak kerusakan pada ponsel.
   3. Tombol Info berfungsi untuk memeriksa koneksi kabel M-bus atau F-bus (penggunaannya untuk memberi informasi seberapa baik koneksi kabelnya).
   4. Tombol Flash berfungsi untuk menjalankan flashing secara manuak pada kasus mati total.
   5. Tombol UI Setting atau User Interface Setting berfungsi untuk mengeset UI Option sesuai kebutuhan Anda dan mengetahui data-data pengguna ponsel, misalnya phone book.
   6. Tombol Restart berfungsi untuk me-restart ponsel pada saat terkoneksi dengan kabel dan box.
   7. Tombol DCT3, DCT4, DCTL, WD2, BB5 dan UFSx berfungsi untuk memilih golongan atau seri ponsel yang akan di flash.
   8. Pada bagian ini disebut flash file browser berfungsi untuk memilih file flash yang akan dilakukan. Flash file browser terdiri dari beberapa kolom untuk diisi dan dicentangi, antara lain product (untuk memilih type ponsel), MCU, PPM dan PMM (menuliskan file flash sesuai type ponsel) dan WUG (mengganti tampilan awal start-up ponsel). Kolom lainnya dapat Anda centangi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Namun perlu diperhatikan pada saat Anda mengisi kolom MCU, PPM, PMM dan WUG, Anda tidak harus mencentangi kolom disebelah kanannya. Misalnya, saat Anda mencentangi kolom disebelah kanan MCU, hal ini berarti hanya MCU saja yang ikut ter-flash, sedangkan komponen lainnya tidak ikut ter-flash.
   9. Kolom Scenario berfungsi untuk menentukan perintah yang akan dijalankan, secara manual ataupun secara otomatis, Anda dapat memilih flash+UI option pada Scenario.
  10. Terdiri dua bagian, yaitu kolom Interface dan speed. Kolom interface berfungsi memilih tipe kabel yang akan digunakan, M-bus atau F-bus, sedangkan kolom speed berfungsi untuk menyesuaikan kecepatan flash yang diinginkan.
  11. Bagian ini disebut Special Setting yang terdiri dari 6 kolom yang berfungsi sebagai berikut:
          * Auto Clear Resuld Windows berfungsi mengeset otomatis menghapus layar pada progress windows sebelum beralih pada proses flash berikutnya. Anda juga dapat menghapus secara manual dengan cara meng-klik ganda pada progress windows.
          * Auto Scroll Resuld windows berfungsi menampilkan seluruh hasil dan menggulung layar secara otomatis apabila hasil pemeriksaan melebihi jumlah karakter maksimal progress windows.
          * Kolom Auto Detect Product berfungsi memberi informasi tentang ponsel yang akan di flash secara detil.
          * Use Ini File Setting dapat berfungsi secara efisien dengan proses yang cepat pada saat Anda akan melakukan perbaikan pada ponsel-ponsel yang sejenis dengan ponsel pada setingan awal.
          * Import Sim-Lock berfungsi mengirim sim-lock dari file pada saat terjadi sim-card not accepted.
          * Flash PPM Only berfungsi mengeflash PPM-nya saja. Flash PPM Only efektif digunakan pada saat akan mengubah setingan bahasa pada ponsel.
  12. Tombol Start atau Stop berfungsi untuk menjalankan atau menghentikan perintah yang akan atau sedang dikerjakan.
  13. Kolom Progress Windows menampilkan secara detil tipe kerusakan dan informasi pada ponsel.
  14. Tombol UI Option berfungsi sebagai bagian dari perintah pada proses flash. Selain itu UI Option merupakan sebuah langkah singkat, dengan cara mencentangi kolom kemudian kolom tersebut di-klik ganda. Beberapa kolom yang termasuk UI Option sebagai berikut:
          * Save User Setting berfungsi mem-back-up atau menyimpan setingan utama sebelum melakukan flashing.
          * UI Default berfungsi mengubah setingan pengguna kembali ke setingan awal.
          * Full Factory Default berfungsi mengembalikan ponsel hasil flash kembali ke setingan standart atau pabrik.
          * Init SIM Lock berfungsi membuka jaringan yang terkunci oleh operator (SP-Lock).
          * Set FAID berfungsi mengalkulasi ulang FAID (Flash Authority ID). Proses ini sebaiknya dilakukan setelah melakukan flashing MCU dan PPM.
          * Reset User Lock berfungsi mengembalikan pin kode ponsel ke pin kode standart pabrik (pin: 12345).
          * Rebort in Normal Mode berfungsi me-rebort sistem operasi ponsel untuk mengecek kondisi sistem operasi ponsel setelah selesai melakukan proses flashing. Dengan catatan, sim card dimasukkan terlebih dahulu saat akan rebort.
          * LCD Contrast berfungsi mengeset ketajaman tampilan pada layar ponsel.
  15. Aux Fuctions terdiri dari lima komponen yang berfungsi sebagai berikut:
          * Rebuild Imei berfungsi membaca nomor Imei ponsel sekaligus bisa dipergunakan untuk merubah no Imei ponsel tersebut.
          * Read Flash berfungsi membackup firmware ponsel sebelum dilakukan proses flashing (khusus DCT3). Sebelum melakukan read flash, Anda centang terlebih dahulu bagian UI Default, Full Factory Setting dan Set FAID.
          * Convert Files berfungsi mengonversi file yang berekstensi *.fls menjadi file berekstensi Nokia Wintesla standart.
          * Erase Flash berfungsi menghapus seluruh atau sebagian dari isi flash EEPROM ponsel yang rusak.
          * Create Ini File berfungsi seperti membuat folder flash. Hal ini sangat memudahkan Anda saat akan melakukan flashing dengan ponsel dan setingan (MCU, PPM dan UI Setting) yang sama, Anda tinggal membuka folder dan menjalankannya.
  16. Language Code berfungsi sebagai panduan pengisian PPM berdasarkan variasi setingan bahasa pada ponsel.
  17. Progress bar berfungsi untuk menunjukkan prosentase proses flash yang sedang berlangsung.



Tulisan ini merangkum pembacaan menu Info pada ponsel DCT-4, bisa dilihat pada deskripsinya sebagai berikut:
MCU Sw = data Utama ponsel (jika Corrupt ponsel akan Matot, dsb)
PPM Sw = data Paket Bahasa (jika Corrupt ponsel akan Blank)
Prd.Cd = Product Code (bisa diubah agar sesuai Back Casing dengan menggunakan PM Edit)
Bpr Cd = Basic Product Code = sama dengan Prd.Cd
Pro. Sn = Product Serial Number
HW = Hardware ID ponsel tersebut
PCI = Peripheral Component Interconnect (jalur antar komponen)
UEM = Universal Energy Management ID = IC Power Nokia DCT4/WD2
UPP = Universal Phone Processor ID = CPU Nokia DCT4/WD2
RFIC = Radio Frequency IC ID = Identitas IC Signal Processor Nokia
DSP = Data Signal Processor ID
LCD = Type Liquid Crystal Display yang terpasang
IMEI = International Mobile Equipment Identity = No. IMEI ponsel.
SLconf= SIM Lock Configuration = Kode jaringan. Keadaan Standar adalah 001-01. selain itu maka ponsel dalam keadaan terkunci
SLprof = SIM Lock Proof
SLvar = SIM Lock variable
SLaux = SIM Lock auxiliary
Provider : Operator yang mengunci ponsel. Test Equipment adalah kondisi normal (tidak terkunci) Not found berarti keadaan terkunci (4 locks) dibawahnya adalah kode yang perlu ditekan pada ponsel untuk membuka kunci jaringan